MAKALAH BERBICARA I PENGAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA

Image

KATA PENGANTAR

 

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul, “Pengajaran  Keterampilan Berbahasa”.

Makalah ini berisikan tentang pengajaran keterampilan berbahasa yang akan penulis bahas lebih dalam, yang termasuk di dalamnya yaitu berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa, berbicara sebagai suatu cara berkomunikasi, batasan dan tujuan berbicara, berbicara sebagai seni dan ilmu, ragam seni berbicara dan metode penyampaian dan penilaian berbicara.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga dari makalah ini, kita dapat menambah pengetahuan mengenai pengajran keterampilan berbahasa.

                                                                        Palembang, 18 maret 2013

                                                                        Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis berhubungan erat satu sama lain, dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan teratur, pada masa kecil kita belajar menyimak atau mendengar, kemudian berbicara, setelah itu kita belajar membaca dan kemudian menulis, yang keempatnya merupakan catur tunggal.

Keempat keterampilan itu berhubungan pula dengan proses berpikir yang mejadi dasar bahasa. Bahasa yang diucapkan seseorang mencerminkan pikirannya, semakin terampil seseorang berbahasa semakin jelas dan cerah jalan pikirannya, keterampilan itu hanya dapat dikuasai dan diperoleh dengan praktek dan latihan.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :

1.      Apa saja keterampilan berbahasa?

2.      Apa pengertian berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa?

3.      Apa pengertian berbicara sebagai suatu cara berkomunikasi?

4.      Apa batasan dan tujuan berbicara?

5.      Apa pengertian berbicara sebagai seni dan ilmu?

6.      Apa saja ragam seni berbicara?

7.      Apa saja metode penyampaian dan penilaian berbicara?

C.    Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas tujuan makalah ini, yaitu:

1.      memahami dan mengerti keterampilan berbahasa

2.      memahami dan mengerti pengertian berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa

3.      memahami dan mengerti pengertian berbicara sebagai suatu cara berkomunikasi

4.      memahami dan mengerti batasan dan tujuan berbicara

5.      memahami dan mengerti pengertian berbicara sebagai seni dan ilmu

6.      memahami dan mengerti ragam seni berbicara

7.      memahami dan mengerti metode penyampaian dan penilaian berbicara

 

Continue reading

MAKALAH PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK KONSEP KEBUTUHAN DAN IMPLIKASI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR

 

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul, “Konsep Kebutuhan dan Implikasi Penyelenggaraan Pendidikan”.

Makalah ini berisikan tentang Konsep Kebutuhan dan Implikasi Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan yang akan kami bahas lebih dalam, yang termasuk di dalamnya yaitu Konsep Kebutuhan Individu, Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Menengah.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga dari makalah ini, kita dapat menambah pengetahuan mengenai konsep kebutuhan dan implikasi terhadap penyelenggaraan pendidikan.

                                                                        Palembang, 22 April 2013

                                                                        Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Siswa merupakan suatu komponen input dalam proses pembelajaran. Berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan banyak bergantung pada keadaan, kemampuan dan tingkat perkembangan siswa itu sendiri. Hasil pendidikan dan proses kemajuannya sudah tentu tidak sama untuk setiap siswa, karena adanya perbedaan individu baik fisik, psikologis maupun kondisi sosial budaya tempat mereka hidup.

Setiap siswa usia sekolah menengah (remaja) juga sebagai anggota masyarakat yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan tentu memiliki kebutuhan dan minat serta masalah yang dihadapi dengan karakteristik yang berbeda. Sebagai individu seorang remaja berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal dan khas. Individu sebagai subjek yang merupakan satu kesatuan psiko–fisik dengan berbagai kemampuannya untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama dan dengan Tuhan yang menciptakannya. Sebagai makhluk psiko–fisik remaja memiliki kebutuhan fisik dan psikologis dan sebagai makhluk individu dan sosial remaja memiliki kebutuhan individu (pribadi) dan sosial kemasyarakatan dalam kehidupannya .

Remaja mengalami proses yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangannya yakni proses secara berkelanjutan guna memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan adalah kecendrungan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan kelakuan untuk mencapai tujuan tertentu. Kebutuhan muncul sebagai akibat adanya perubahan (internal change) dalam organisme atau akibat pengaruh kejadian–kejadian dari lingkungan organisme (Hamalik, 1978). Kebutuhan akan menimbulkan dorongan atau motivasi yang mendasari tingkah laku tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa remaja sebagai makhluk individu mempunyai kebutuhan baik pribadi maupun sosial. Sehubungan dengan hal tersebut akan dibahas lingkup kebutuhan remaja sebagai individu dan implikasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

 

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :

1.      Apa itu konsep kebutuhan individu?

2.      Apa saja kebutuhan dasar individu?

3.      Apa saja kebutuhan peserta didik usia sekolah menengah dan pemenuhannya?

 

C.    Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas tujuan makalah ini, yaitu:

1.      dapat mengerti dan memahami konsep kebutuhan individu

2.      dapat mengerti dan memahami kebutuhan dasar individu serta,

3.      dapat mengerti dan memahami kebutuhan peserta didik usia sekolah menengah dan pemenuhannya.

  Continue reading

MAKALAH MENULIS I PENGARUH PENGGUNAAN BAHASA DAERAH TERHADAP KEBERADAAN BAHASA INDONESIA

ImageKATA PENGANTAR

 

Puji  syukur  kita  panjatkan  kehadirat  Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya   kepada    kita  sehingga   penyusun   berhasil   menyelesaikan   Makalah Menulis I ini  yang alhamdulillah  tepat  pada  waktunya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Bahasa Daerah terhadap Keberadaan Bahasa Indonesia”.

Makalah   ini   berisikan  tentang   materi pengaruh penggunaan bahasa daerah terhadap keberadaan bahasa Indonesia yang  dibahas secara lebih  dalam, karena selain kita perlu memahami dan mengerti mengapa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan merupakan simbol penting sebuah negara, kita juga perlu mengerti dan memahami apakah ada pengaruh penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari terhadap keberadaan bahasa Indonesia.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran  dari semua pihak yang bersifat  membangun  selalu penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penyusun  sampaikan  terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam   penyusunan   makalah  ini  dari   awal  sampai  akhir.  Semoga dari makalah ini,  kita  dapat menambah rasa cinta dan kebanggaan kita terhadap bahasa nasional kita yaitu bahasa Indonesia.

Palembang, 4 Januari 2013

 


Penyusun

 

Continue reading

PENGARUH BIMBINGAN DAN KONSELING PADA ANAK TERHADAP KEHIDUPANNYA SEHARI-HARI

 

Image

PENGARUH BIMBINGAN DAN KONSELING PADA ANAK TERHADAP KEHIDUPANNYA SEHARI-HARI

 

Bimbingan merupakan bantuan khusus yang diberikan kepada anak didik dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan dan kenyataan-kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapinya dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga mereka dapat memahami diri dan bertindak serta bersikap sesuai dengan tuntutan dan keadaan  lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Bimbingan dan konseling ini sebagai wadah untuk mengarahkan remaja untuk menjadi lebih baik dan kreatif. Pelayanan bimbingan merupakan bagian integral dari keseluruhan kegiatan sekolah dan telah dilaksanakan sejak kurikulum 1975, yang baru ialah bahwa dalam kurikulum pendidikan Dasar, landasan program dan pengembangan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993) secara eksplisit dinyatakan bahwa pelayanan bimbingan ini mencakup juga bimbingan bagi siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa.

Proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dengan mulus atau searah dengan potensi, harapan, dan nilai-nilai yang dianut karena banyak faktor yang menghambatnya. Faktor penghambat yang bersifat eksternal yaitu berasal dari lingkungan yang kurang kondusif. Ini bisa menjadikan perilaku yang menyimpang pada remaja/anak didik. Iklim lingkungan yang tidak sehat ini, cenderung menimbulkan dampak yang kurang baik bagi perkembangan anak didik dan sangat mungkin akan mengalami kehidupan yang tidak nyaman stress dan depresi. Dalam kondisi yang seperti ini, banyak remaja atau anak didik yang merespon dengan sikap dan perilaku menyimpang dan bahkan amoral, seperti komunitalitas, meminum minuman keras, penyalah gunaan obat terlarang, tawuran dan pergaulan bebas.

Permasalahan yang dialami anak didik di sekolah seringkali tidak dapat dihindari, meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal ini terlebih lagi disebabkan karena sumber-sumber permasalahan siswa tidak hanya terletak di dalam sekolah. Apalagi misi sekolah adalah menyediakan pelayanan yang luas  secara efektif untuk membantu anak didik mencapai tujuan perkembangannya dan mengatasi permasalahannya, maka segenap kegiatan dan kemudahan yang diselenggarakan sekolah perlu diarahkan ke sana. Di sinilah dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan konseling di samping pengajaran. Dalam tugas pelayanan yang luas, bimbingan dan konseling di sekolah adalah pelayanan untuk semua siswa murid yang mengacu pada keseluruhan perkembangan anak didik.

Pengaruh bimbingan dan konseling pada anak dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1.      Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku

2.      Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani menghadapi resiko.

3.      Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.

4.      Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.

5.      Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam berinteraksi dengan orang lain.

6.      Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan sosial

7.      Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif

8.      Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompetitif.

9.      Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi yang mendukung pilihan karir.

10.  Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat.

 

 

 

Sumber dari:

http://perahujagad.blogspot.com/2012/06/pengaruh-pelaksanaan-bimbingan-dan.html

http://www.tokoblog.net/2012/01/pengertian-fungsi-tujuan-dan-macam.html